Jendelaseni.ml - Berbicara sejarah kedatangan etnis tionghoa kedaratan tanah daeng tentunya sangat menarik dibicarakan apalagi jika ketika kita berjalan di kawasan somba opu tempat penjualan emas yang berada dekat dengan pantai losari makassar maka akan sangat banyak kita jumpai etnis yang satu ini.
Salah satu kekhasan yang sampai saat ini kita syukuri dengan kedatangan dari etnis tianghoa adalah dengan munculnya makanan khas mereka yaitu mie kering, seperti diketahui bahwa mie kering menjadi salah satu menu andalan yang ada saat ini dikota makassar. Masakan satu ini dikenal lezat kerena campuran mie yang gurih dengan dicampuri kuah kental berisi kan daging dan bakso serta sayuran yang membuat makanan ini menjadi ciri khas tersindiri di kota makassar.
Beberapa literatur yang admin baca belum menemukan kapan kepertama kali etnis tionghoa hadir ditanah makassar. Namun menurut beberapa sumber mengatakana bahwa etnis ini telah hadir sejak abad ke 15 dimana ketika itu kerajaan Gowa sedang dalam masa kejayaanya. Namun dari beberapa literatur yang admin dapatkan bahwa jejak kehadiran masyarakat tionghoa sudah ada di abad ke 14 bisa dilihat dari pekuburan yang ada di kota makassar.
Pada dasarnya ada tiga rumpun tionghoa yang ada di kota makassar yaitu rumpun hokkian, hakka dan kanton. Ketiga rumpun ini sendiri memiliki bahasa yang berbeda dan tidak saling dipahami antara satu dengan yang lainnya. Menurut literatur yang admin dapat bahwa orang-orang dari rumpun hokian yang pertama kali datang dan mengijakkan kaki dikota makassar, kemudian mereka datang secara berar-besaran dimulai pada abad ke 19 Masehi.
Selain rumpun hokkian ada beberap rumpun yang besar seperti rumpun hakka dimana rumpun ini termaksud yang besar datang ke kota makassar. sedankan orang-orang dari rumpun kanton datang paling belakangan di kota makassar namun dari rumpun ini sendiri relatif lebih kecil dibanding kedua rumpun sebelumnya.
Perkampungan Cina di Makassar
Jika ingin melihat etnis tionghoa di kota makassar maka pastinya orang akan menunjukan daerah somba opu dimana pada saat masa kerajaan gowa pusat perniagaan ini berada diwilayah somba opu sehingga tidak heran jika didaerah ini banyak sekalian masyarakat tionghoa. Namun pasca kedatangan belanda di indonesia pusat perniagaan ini mulai menyusut membuat masyrakat tionghoa mulai berpindah-pindah oleh sebab itu Belanda kembali membuat benteng yang dikenal sebagai fotr roterdam. Pusat perniagaan kembali terjadi didaerah ini sehingga banyak dari kalangan etnis tionghoa kembali meramaian pusat perniagaan ini.
Demikian sekilas awal kisah muncul etnis tionghoa ditanah makassar semoga bisa menjadi sumber referensi buat teman-teman sekali, terima kasih
No comments:
Post a Comment