budaya jawa |
CLYDE KLUK CHOC
1. Sistem mata pencaharian
2. Sistem peralatan hidup
3. Sistem ilmu pengetahuan ,dan
4. teknologi
5. Sistem organisasi sosial dan kemasyarakatan
6. Sistem religi
7. Dan sistem kepercayaan kesenian dan bahasa
1). Masa Berburu Dan Mengumpulkan Makanan Tingkat Sederhana :
Budaya Paleolithik
a). Asal Usul Manusia Purba
Diperkirakan manusia purba ada sekitar 12.000 Tahun yang lalu, dengan adanya penemuan tulang-tulang manusia purba seperti Homoerectusdiberbagai tempat didunia
Menurut sarjana-sarjana seperti Moh.Yami, J.craw ford,K. Himlyn, dan Sultan Takdir Alisjabanan berpendapatbahwa manusia purba yang ada diwilayah Nusantara itu berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Pendapat mereka disebut Teori Nusantara. Ada juga yang berpendapat seperti Teori Yunan maksud nya manusia purba bangsa Indonesia berasal dari Yunan (Cina Selatan). Ada juga yang berpendapat seperti Teori Afrika maksud nya adalah manusia purba yang pertamakali mendiami Nusantara itu berasal dari Afrika.
Menurut Poesponegoro dan Notosusanto, manusia purba yang hidup di nusantara adalah ras pendatang baru yaitu ras Australoinlanesoid, tidak mengherankan hasil budaya di Indonesia mendapat pengaruh kuat dari wilayah-wilayah Asia Tenggara, khususnya kebudayaan Bachson Hoq Binh didaerahTonkin (Vietnam bagian Utara) , ras yang termasuk didalamnya adalah bangsa Hieng di Kamboja,Miaotse,Yao Jen di Cina dan Senoi di Senanjung Malaya
Sekitar tahun 1.500 SM. Datang gelombang pertama dari bangsa Melayu Austronesia dari ras Mongoloid ke Nusantara, mereka disebut bangsa Proto-Melayu. Gelombang pertama dari Yunan (Cina Selatan) mereka berimigrasi dari dua jalur :
1. Jalur Barat dari Yunan => Thailand => Semenanjung Malaya => Sumatra => Jawa => Flores
2. Jalur Timur, dari Yunan => Vietnam => Taiwan => Kep.Filipina => Kep.Maluku => Sulawes => Halmahera =>Papua
N menambahkan kebudayaan itu memiliki tujuh unsur yang sifat nya Universal kebudayaan tersebut yang dimaksud adalah :
Sekitar 300 SM, gelombang kedua dari bangsa Melayu Austronesia dari ras Mongoloid tiba di Indonesia yg disebut Deutero-Melayu
b). Karakteristik Manusia Purba DiIndonesia
1). MEGANTROPUS
Memiliki ciri-ciri :
i. Tulang Pipih Tebal
ii. Otot Kunyah Kuat (sekitar Gigi)
iii. Tonjolan kening mencolok
iv. Tidak memiliki dagu
v. Memakan jenis tumbuhan
vi. Dan diperkirakan hidup pada 1,9 juta tahun yang lalu
2). PITHECANTHROPUS
Memiliki ciri-ciri :
i. Tinggi badan berkisar 165-180 cm
ii. Alat pengunyah tidak sekuat Meganthropus
iii. Geraham besar, rahang kuat,tonjolan kening tebal dan tonjolan belakang kepala nyata
iv. Dagu belum ada
v. Hidung lebar
vi. Perkembangan otak masih kuurang
vii. Isi tengkoraknya berkisar 750-1.300 cc
3). HOMO
Jenis Homo diyakini sebagai hasil evolusi dari Pithecanthropus, ciri-cirinya:
i. Isi tengkorak bervariasi 1.000-2.000 cc
ii. Badan tinggi antara 130-210 cm
iii. Berat badan 30-150 kg
C). Corak Kehidupan sosial ekonomi
Makanan manusia purba pada Paleolithik bergantung sepenuhnya oleh alam dengan berburu dan mengumpulkan makanan. Hewan-hewan yang diburu antara lain: Rusa,Kuda,Babi Hutan,Kijang,Kerbau,Kera,Gajah,Kudanildan sebagainya
Perpindahan hewan buruan umumnya dipengaruhi beberapa faktor, diantara nya:
1. Adanya perubahan iklim
2. Bencana alam
3. Ancaman dari sesama hewan
4. Ganggguan manusia
5. Tumbuh-tumbuhan lebih mudah tumbuh dan berkembang didaerah-daerah beriklim panas
D). Hasil-hasil Budaya
Sesuai perkembangan otaknya yang mesih terbatas, alat-alat yang mereka gunakan juga masih sangat sederhana yaitu berasal dari batu-batuan, kayu dan tulang binatang yang masih kasar. Alat-alat yang ditemukan paling banyak ditemukan antara lain : kapak perimbas,alat-alat serpih, dan alat-alat dari tulang. Berikut ini jenis alat yang ditemukan diIndonesia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana (Budaya Paleolithik) antara lain:
1). Kapak perimbas => untuk menebang pohon, memahat tulang dan sebagai senjata
Adalah jenis kapak yang digenggam dalam bentuk masif. Ditemukan di Gombong (Jawa Tengah), Lahat (Sumatra Selatan) dan Goa Choukoutieen (Beijing). Tetapi alat ini paling banyak ditemukan di Pacitan, sehingga oleh Ralp Von Koenigswald disebut kebudayaan Pacitan
2). Alat serpih => memotong sayur dan daging
Ditemukan oleh Von koepigswald pada tahun 1934, alat-alat dikkumpulkan dari permukaan tanah Barat Laut Desa Ngebug, Sragen, Jawa Tengah
3). Alat tulang => alat-alat makan
Pembuatan alat-alat tulang diketahui di Ngandong sebagai unsur yang ditemukan dalam konteks Pithecanthropus soloensis dan alat-alat lain yang terbuaut dari tanduk,serpih,dan batu-batu bundar
4). Kapak Genggam
Kapak genggam juga banyak ditemukan di Pacitan. Alat ini biasanya disebut “chopper” (alat pennetak atau pemotong)
Alat ini dinamakan kapak genggam karna alat tersebut serupa dengan kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara memangkas salah satu sisi batu sampai tajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adnya sebagai tempat menggenggam. Kapak genggam berfungsi menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang.
5). Flakes
Flakes yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu chalcedon, yang dapat digunakan untuk mengupas makanan. Flakes termasuk hasil kebudayaan Ngandong sama seperti alat-alat dari tulang binatang. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya utuk berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan
MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN TINGKAT LANJUT
BUDAYA MESOLITHIKUM
a). Corak kehidupan sosial ekonomi
corak kehidupan mereka tetap sama yaitu berburu dan mengumpulkan makanan dari alam tapi ada bedanya. Selain alat-alatdari batu, mereka juga mampu membuat alat-alat dari tulang dan kkulit kerang, mereka juga mengenal pembagian kerja. Laki-laki => berburu dan Perempuan => mengumpulkan makanan,hewan-hewan kecil,memasak dan membimbing anak dan juga kebiasaan mereka bertempat tinggal secara tidak tetap (semi-sedenter) terutama di Goa-goa payung yang tempatnya dekat dengan sungai, dan sumber makanan seperti ikan, kerang dan siput
mereka juga mengenal tradisi melukis, menemukan api dan bercocok tanam dengan cara membakar hutan dan dibersihkan lalu mereka menanam umbi-umbian seperti kedelai
Dan ketika corak hidup berburu dan mengumpulkan makanan ditinggalakn seiring dengan itu, mereka memelihara hewan-hewan tertentu (pastoralisme) memproduksi garam dan mencari ikan
Kegiatan bercocok tanam dilakukan dengan menebang dan membakar pohon-pohon dan membakar (slash and burn) sehingga terciptalah ladang-ladang yang memberikan hasil-hasil pertanian, mereka hidup sudah menetap, gotong-royong,pembagian kerja dan mereka juga memiliki pemimpin yang disebut Primus Interpanes
b). Hasil-hasil budaya
tradisi pembuatan alat pada masa itu mendapatkan pengaruh yang kuat dari kebudayaan Bachson dan Hoq Binh
setelah corak kehidupan berburu dan mengumpulkan makanan ditinggalkan hasil budayanya adalah:
• Kapak beliung
• Kapak lonjong
• Alat-alat obsidian
• Mata panah
• Gerabah
• Alat pemukul dari kulit kayu
• perhiasan
No comments:
Post a Comment